Sekitar pertengahan bulan Oktober lalu saya sekeluarga berkesempatan untuk menjajal salah satu tujuan wisata yang cukup populer di Bogor, Warso Farm. Yup kami sekeluarga memang fans berat si buah berduri yang rasanya legit dan maknyus itu. Dulu waktu saya masih tinggal di Palembang mendapatkan buah durian yang harganya bersahabat dengan kantong tidak susah, setiap musim durian di akhir tahun satu buah dihargai 10,000 rupiah saja. Tapi di Jakarta tentu ceritanya sedikit berbeda, makan durian adalah kemewahan hahaha. Bagaimana tidak, jika saya makan durian di cafe-cafe durian dihitungnya per kilo berikut dengan kulitnya. Untuk sebuah durian Medan perkilonya dapat dihargai sekitar 40,000 wow.
Rencana untuk jalan-jalan ke kebun durian ini memang sudah sejak lama, namun baru kesampaian bulan lalu karena jadwal masing-masing yang tidak pernah cocok, ya itu kerjaan ya kondangan pokoknya selalu saja ada sesuatu setiap weekend. Awalnya kami ingin berangkat pagi-pagi dari rumah supaya bisa pergi ke lebih dari satu tempat. Sayang kan kalau sudah sampai di Bogor tapi ngga mencoba kuliner Bogor lainnya. Tapi apa daya sodara-sodara, yang namanya pergi bawa bayi itu emang ngga pernah bisa cepat hahaha. Walhasil yang rencananya berangkat pukul 9 pagi mundur menjadi pukul 12 siang.
Ketika sampai di Warso jam menunjukan pukul 3, sudah sore ternyata tapi masih lumayan ramai juga pengunjungnya. Ketika saya sampai saya baru tahu bahwa Warso ternyata bukan hanya perkebunan durian tapi juga perkebunan buah naga. Sayangnya buah naga sedang tidak musim sehingga kami tidak bisa menjajal kenikmatan buah yang sedang trendy beberapa tahun belakangan ini. Durian yang sedang musim adalah rancamaya. Rasanya menurut saya jauh lebih enak dari durian monthong asal Thailand meskipun daging buahnya tidak setebal monthong. Semua orang semangat membelah dan berebut untuk mencicipi durian yang dipilih. Pada akhirnya kami sekeluarga menghabiskan 6 buah durian ukuran sedang dalam waktu setengah jam saja hahahha.
Warso sendiri memiliki perkebunan yang luas. Suasana perkebunan yang tenang dan udara yang sejuk merupakan kombinasi yang pas untuk melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk metropolitan. Jika saja datang lebih cepat tentu saya akan dengan senang hati berkeliling perkebunan, hitung-hitung olahraga. Tetapi karena kami datang sudah sangat sore kami tidak bisa berlama-lama di Warso selain gelagatnya akan turun hujan kami juga harus mengejar waktu agar tidak terjebak kemacetan tol jagorawi.
Sebelum kami sekeluarga meninggalkan Warso, mama saya membeli bibit pohon durian untuk ditanam di rumah. Kata yang jual sih dalam 5 tahun sudah bisa berbuah. Well semoga saja benar, jadi 5 tahun lagi kami tidak perlu jauh-jauh ke Warso untuk makan durian.
Bagi yang ingin ke Warso saya pajang alamatnya disini ya:
Kebun Durian Warso Farm Desa Cihideung, Kelurahan Cipelang, Cijeruk, Bogor. Telp: (0251) 211 344. Jam buka: Setiap hari, Pukul 07.00 – 17.00
- Semua semangat belah duren hahaha -
-Sisie dan andungnya -
- love this moment -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar