Selasa, 26 November 2013

Resign for my baby Sisie

Sudah hampir sebulan berlalu sejak last day saya di kantor tapi baru saya posting sekarang. Kesibukan mengurus my little baby girl membuat 24 jam sehari itu serasa tidak cukup. I feel really grateful that I made those decision. Saya dapat menyaksikan dia berdiri untuk pertama kali. Yup di-umurnya yang masih 8 bulan si kecil Sisie sudah mulai berdiri dan merambat, senangnya. Sepertinya dia akan lebih cepat berjalan dibanding bicara karena sampai sekarang suku kata yang dia keluarkan masih pelit, hanya ai, ehh, ahak, dan mbuu.

Kemarin seorang teman bertanya pada saya apa saya tidak takut ketika berhenti dari kantor? Apa saya tidak merasa bosan? Dia menanyakan hal ini karena mengalami dilema yang sama dengan saya rasakan beberapa bulan yang lalu.  Jujur awalnya saya juga takut, saya takut saya tidak dapat mengaktualisasikan diri lagi. Saya takut saya menjadi tidak produktif. Saya takut saya tidak mandiri secara finansial dan masih banyak lagi ketakutan yang lain. Tapi saat saya melihat wajah bayi saya yang sedang tidur ketika saya baru sampai rumah jam 10 malam atau ketika saya berangkat untuk ke kantor jam setengah 6 pagi hati saya tau persis apa yang harus saya pilih. Saya juga menceritakan hal ini kepada suami saya dan dia selalu menjawab bahwa rezeki itu sudah diatur oleh Allah SWT. Lagipula berhenti bekerja bukan berarti tidak produktif. Masih banyak hal lain yang bisa dilakukan dirumah dengan waktu yang lebih fleksibel. Sampai saat ini saya masih mencari hal 'menghasilkan' yang dapat saya lakukan sembari membesarkan buah hati saya. Namun bukan berarti saya tidak produktif loh. Dalam waktu sebulan ini saya yang tidak pernah menyentuh dapur sebelumnya sudah bisa baking sedikit-sedikit, tepuk pundak sendiri hehehe. Saya membuatkan sendiri mainan dan boneka untuk Sisie. Dan project terbaru saya adalah membuat baju-baju lucu untuk Sisie. Saya sudah punya bahannya tinggal meneguhkan hati untuk membuat pola dan mengeluarkan mesin jahit hehe. Mungkin hal - hal yang saya sebutkan diatas terlihat sederhana tapi saya benar-benar merasakan kepuasan ketika saya selesai mengerjakannya. :)

Jujur saja meskipun saya sangat bahagia sebagai full time mama, memang kadang ada rasa rindu dengan suasana hectic kantor. Kangen bercengkrama dan berbagi 'duka' dengan anak-anak. Bagaimanapun juga suasana kantor yang up and down juga membawa dinamika sendiri dalam kehidupan saya selama ini. Tapi saya tidak menyesal mengambil keputusan ini. 

Dengan postingan ini saya tidak bilang kalau ibu rumah tangga lebih baik dari ibu bekerja atau sebaliknya loh, saya hanya menyatakan apa yang saya rasakan untuk sekedar berbagi. Apapun yang dipilih oleh ibu-ibu diluar sana saya yakin pasti yang terbaik bagi buah hatinya.


 - Lunchie Lunch with my GA and Insto Office fellow -
 - My Besties Agnes and Tessa -

- Last Day Dinner with Transaction Banking Team -

- TB Guys -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar